Friday, August 21, 2009

Jangan lagi

Segalanya teraih
Semua isi dunia sesak terisi
Apa lagi yang kau cari?
Aku pun bimbang apa harus didapati
Setiap teknologi ada disini
Di atas muka bumi ini
Sementara sang alam makin terhimpit
Disertai usia terus menggerogoti
Semua hal kini terlampaui
Begitupun puisi ini
Tak lagi kutulis di lembar putih
Apa lagi yang kalian ingin dapatkan?
Setelah semua hal yang menjadi mudah
Juga yang kau gapai semakin sukar
Hingga ilmu menjadi mutlak
Sedangkan selalu banyak cara
Kini setiap jiwa berebut berkuasa
Apa lagi yang mau kau ciptakan?
Dengan korbankan raga dunia?
Dengan kau habiskan sisa harta alam?
Dengan semua yang sudah kau nikmati dan kau buang begitu saja?
Sungguh butakah engkau?
Meski puisi ini kau pandang
Sungguh butakah engkau!?
Apa lagi yang ingin kalian perbuat?
Hai engkau para pembual!!
Yang bersembunyi dalam dusta
Tak peduli berapa jiwa kau abaikan
Mengapa barat selalu kau agungkan?
Mengapa timur masih kau hancurkan?
Sungguh aku berharap kau mau berkaca
Apa lagi yang mau kita sesalkan?
Semua sudah terlewat
Tak usah kau salahkan semuanya
Biar semua yang berlalu
Kini lebih baik melangkah maju
Entah apa kau dengar seruanku
Sungguh diriku tak peduli apa kau dengar seruan batinku
Aku hanya ingin jiwamu pun berseru
Mulailah dengar jeritan bumimu
Dengarlah jeritan dunia ini
Jangan lagi menambah perih sang penopang ini
Pulihkan luka dirinya dan jangan tambahkan lagi
Biarpun hanya setitik kecil
Walaupun hanya setitik kecil