Thursday, March 26, 2009

Kembali Lagi

Begitu berat langkahku
Begitu sulit untuk aku
Berlalu
Perih itu memilu
Rasaku hanyut tak kutahu
Terhempas begitu saja tanpa ku mau
Dan tetap ku tak tahu
Berkecamuk ingin tahu
Semakin sulit dan rapuh
Aku tak merasa diriku
Aku terpaku
Tak menerima
Sulit membantah
Bergenang tanda tanya
Entah ingin kemana
Memang penuh luka
Namun entah kini ku suka
Entah ku merana
Juga bimbang kuterima
Atau kumuntahkan semua
Percuma ku singgah menanya
Siapa pula bisa punya makna
Diriku lain dunia
Pun tak pernah sama
Ku mau pergi
Terserah kau sendiri
Tapi ku keras hati
Aku tak mau menanti
Biar sendiri kucari
Kalau memang mereka memaki
Tinggal kulewati
Jalanku tak putus disini
Bukankah aku yang menanjaki
Apa pedulinya aku yang menaiki
Hingga sampai disini
Aku mau pergi
Memang sudah pergi
Terserah kau mau menanti
Tapi kau mengerti
Aku keras hati

Tuesday, March 17, 2009

Surut

Semua yang jatuh
Deras memacu
Seiring detik yang berlalu
Setiap sudut tak luput
Hawa dingin kini merasuk
Di tengah semua hiruk pikuk
Hujan ini menemaniku
Di balik jendela kamarku yang membisu
Nada alam pun kini menyertai tubuhku
Yang terbaring beserta lelahku
Sang hujan masih enggan berlalu
Meski keramaian kota kini menyurut
Hingga tak lagi seorang pun di pandanganku
Tampak lampu jalanan yang kini terbasuh
Berdiri tegak di ujung jalan itu
Tapi diriku tak bisa menahan letihku
Tak seperti si lampu di ujung jalan itu
Dan hilanglah diriku dalam lelapku

Monday, March 16, 2009

Pujangga

Puisi ini baru gw bikin hari ini, yg sebelum2nya itu puisi yg uda lama gw bikin n br gw ktik hari ini. inspirasi dr semua yg gw baru alami tapi gw blom terbiasa n gw gk mau terbiasa. ok here it is

Aku tak biasa
Tak seperti mereka
Yang bebas berujar
Aku pujangga!
Bukan penyanggah
Dia pun tak sama
Juga ikut terbawa
Dan ku tak mau memaksa
Walau mungkin aku takkan terhempas
Tapi memang sungguh
Bukan itu mauku
Bukan untuk berlabuh
Biarku pergi jauh
Biar ku lepas tak menentu
Dirikulah aku
Sang perantau jauh
Yang berkelana mencari sang ujung
Aku
Pujangga

Biru

Terinspirasi waktu d kamar sendiri sunyi n angin pun merasuk ke kamar gw dengan lembut. Silakan menikmati


Angin yang berpacu
Bel kecil yang berbicara terhembus
Pintu yang menggebrak pilu
Semua memecah bisu
Tak lagi tertidur
Kini semua melaju
Tak peduli akan hulu semua menyatu
Kini semakin memacu
Seperti lupa yang terlalu
Tak dapat ditipu lagi
Mereka terus melejit
Tampak tak mau henti
Begitu terus sampai nanti
Tak peduli dan tak mau mati
Sampai nanti

Akhirnya

Ini tentang apa yg gw rasa
Dia hilang
Hanya sisa belulang
Lenyap sudah
Lepas berantah
Akupun bosan sendiri
Mengejar terus tak berarti
Biar ku tak lagi meniti
Biar kau tak lagi mengusik
Setelahnya dia terbesit
Biar kuusik
Biar saja kuselami
Kau pun tak mengerti
Kau memang tak mengerti
Hanya ku tahu sendiri

Pecah Terbelah

Inspirasi gw dr pemikiran gw kl kiamat ternyata d dpan mata. Ini puisi kedua gw yg ud gw bkin. slakan menikmati

Berantakan semua
Payah sudah
Tak peduli lagi jiwa
Tanpa lelah tak punya luka
Susah payah tak berharga
Hitam pekat merebak
Mereka yang tak bersandiwara tak lagi punya kuasa
Punah sudah segala rasa
Ahh!!
Sama saja
Usah tak terbalas
Hanya keras namun tak terbias

Teriak Bel

inspirasinya waktu gw skit n tidur d UKS skolah, gw dngerin smua suara keseharian anak2 dr blajar yg sunyi sampe rame pas istirahat dr tpt gw tidur n inilah dia.

Semua berkeliaran
Waktu masih berjalan
Sama seperti biasa
Lelah yang sama
Setiap kaki menapak ke segala arah
Keributan mengiang terus berhamburan
Setelahnya sepi
Kembali semua ke setiap tepi
Sampai tak lagi bertepi
Hingga bel pun sepi